Minggu, 03 Maret 2013

Kepemimpinan

Kenapa sih aspek kepemimpinan itu penting bagi pengelolaan usaha?
Kepemimpinan merupakan modal yang penting sama halnya dengan kepercayaan dan kreativitas. Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah usaha yang efektif dan berpengaruh pada kehidupan. Suatu usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan, hanya akan menjadi usaha yang tidak berkembang (stagnan). Kepemimpinan membentuk usaha dari sesorang menjadi besar sehingga banyak orang mau bekerja untuknya. Kepemimpinan dibentuk bertahap, sejalan dengan tumbuhnya usaha (kombinasi dari pengetahuan, pengalaman, ketrampilan, cara mengarahkan dan penerimaan).
Keunggulan wirausaha yang sukses dibandingkan dengan wirausaha yang gagal terletak pada dinamika dan efektivitas kepemimpinan. Pimpinan wirausaha merupakan unsur pokok di dalam setiap perusahaan. Salah satu hal penting yang merupakan ciri pemimpin yang baik adalah dengan memiliki jiwa pemimpin yang bekarakter dan bukan sebagai jabatan sebagai pemimpin. Terdapat 3 variabel (unsur) utama yang tercakup di dalam kepemimpinan:
  1. Kepemimpinan Melibatkan Orang Lain
Seorang wirausaha akan berhasil apabila dia berhasil memimpin karyawannya atau pembantu-pembantu yang mau berkerjasama dengan dia untuk memajukan perusahaan.
  1. Kepemimpinan Menyangkut Distribusi Kekuasaan
Para wirausaha mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasan kepada karyawan atau seorang karyawan diangkat menjadi pemimpin pada bagian tertentu.
  1. Kepemimpinan Menyangkut Penanaman Pengaruh Untuk Mengarahkan Bawahan
Seorang wirausaha juga harus dapat memberi contoh yang baik bagaimana melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diperintahkan.

Lalu, apa bedanya manajer dan pemimpin?
Berikut ini merupakan perbedaan antara manajer dengan pemimpin:

Manajer
Pemimpin
Mengelola
Berinovasi
Dapat di cetak
Tidak dapat di cetak
Memelihara
Mengembangkan
Memfokuskan pada sistem dan struktur
Memfokuskan pada orang-orang
Mengseseoranglkan kontrol
Menumbuhkan kepercayaan
Berorientasi jangka pendek
Memiliki perspektif jangka panjang
Bertanya bagaimana dan kapan
Bertanya apa dan mengapa
Berorientasi pada hasil
Berorientasi pada peluang-peluang masa depan
Meniru
Menciptakan
Seperti tentara yang siap selalu di perintah
Adalah dirinya sendiri
Melakukan dengan benar
Melakukan hal yang benar
Diangkat oleh kekuasaan
Diangkat oleh pengikut
Bertindak sebagai penguasa
Bertindak sebagai pencetus ide
Bertanggung jawab pada atasan
Bertanggung jawab kepada anak buah
Bagian dari organisasi
Bagian dari pengikut
Manajer merupakan seseorang yang mengelola dan mengatur sumber daya. Sumber daya tersebut dapat berupa uang, harta, orang, stok, metode kerja, dan waktu. Sedangkan pemimpin merupakan orang yang menginspirasi dan memotivasi timnya untuk mencapai lebih.
Seorang manajer dapat berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan ia dapat mempengaruhi orang lain. Namun, seorang pemimpin tidak harus menjabat jabatan manajer untuk dapat mempengaruhi orang lain.

Kemudian, apa sih kepemimpinan awal dan kepemimpinan kontemporer itu?
Berikut ini merupakan penjelasan kepemimpinan awal dan kepempinan kontemporer:
  1. Kepemimpinan awal
Teori kepemimpinan awal berfokus pada pemimpin (teori ciri) dan cara pemimpin berinteraksi dengan anggota kelompok (teori perilaku). Enam ciri terkait kepemimpinan yang efektif, yaitu dorongan, kehendak untuk memimpin, kejujuran dan integritas, kecerdasan, kepercayaan diri, serta pengetahuan terkait pekerjaan.
  1. Kepemimpinan kontemporer
Kepemimpinan kontemporer lebih menekankan kepada “pembentukan perilaku”. Pembentukan perilaku lebih menggunakan kata-kata, gagasan, dan kehadiran fisik untuk mengendalikan bawahan. Berikut ini terdapat beberapa teori mengenai kepemimpinan kontemporer yaitu Teori atribusi kepemimpinan, Kepemimpinan kharismatik, dan Kepemimpinan transformasional.
  1. Kepemimpinan Karismatik
Karisma merupakan sebuah atribusi yang berasal dari proses interaktif antara pemimpin dan para pengikut. Atribut-atribut karisma antara lain rasa percaya diri, keyakinan yang kuat, sikap tenang, kemampuan berbicara dan yang lebih penting adalah bahwa atribut-atribut dan visi pemimpin tersebut relevan dengan kebutuhan para pengikut.
  1. Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin pentransformasi (transforming leaders) mencoba menimbulkan kesadaran para pengikut dengan mengarahkannya kepada cita-cita dan nilai-nilai moral yang lebih tinggi.
  1. Kepemimpinan Transaksional
Dalam kepemimpinan transaksional ini pemimpin memotivasi para pengikutnya menuju ke sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas persyaratan serta tugas.
  1. Kepemimpinan Visioner
Pemimpin visioner adalah pemimpin yang memiliki karakter seorang pahlawan, khususnya dalam hal keberanian dan sikap rela berkorban untuk kebaikan yang lebih tinggi (greater good).

Faktor X?
Faktor X merupakan sesuatu yang seseorang cari dan seseorang miliki. Faktor X ini juga merupakan sesuatu yang melekat pada diri seseorang. Hal tersebut akan menyertai siapa saja bagi yang ingin berubah untuk menuju kearah yang semakin baik. Orang yang tidak ingin berubah juga memiliki faktor X, tetapi hal itu hanya X yang berarti kenyamanan kecil. Orang yang seperti ini merasa nyaman dengan kondisi saat ini dan tidak berani menghadapi tantangan untuk memperoleh kesuksesan yang lebih sehingga hidupnya tidak memiliki kemajuan.
Dalam bisnis, faktor X dapat diartikan sebagai kesempatan atau permasalahan jika seseorang mengubah, mengeliminasi atau menyelesaikan sesuatu dan akan menghasilkan keuntungan yang lebih dari pesaingnya. Dalam istilah lain, faktor X dapat juga disebut sebagai bakat, kerja keras, kejujuran, kecerdasan, keterampilan, penampilan fisik, sikap serta pendidikan.
Kemujuran atau keberuntungan juga merupakan faktor X dalam bisnis. Faktor X ini adalah hal yang tidak bisa diprediksi secara tepat, suatu hal yang berada diluar kemampuan manusia. Jika seluruh perencanaan sudah dibuat dan dianalisis sebaik mungkin, yang dipastikan dapat berjalan mulus, tetapi tentunya tidak akan terlepas dari faktor X tersebut.

Gimana sih caranya menemukan dan menggali Faktor X itu?
Salah satu cara untuk mengetahui faktor x dalam diri kita yang paling utama adalah kita harus mengenal diri kita sendiri.Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengenal diri sendiri yaitu :
  1. Merenung secara mendalam untuk menemukan faktor x tersebut
Jangan lakukan mengenal diri hanya dengan mengenal kekurangan diri kita saja. Sebabnya dampaknya membuat kita menjadi minder. Apalagi jika kekurangan tersebut adalah kekurangan yang dicapkan orang lain kepada kita. Jangan hidup dengan label yang diberikan orang lain kepada kita padahal kita belum tentu seperti itu. Misalnya, kita percaya bahwa kita orang malas hanya karena beberapa orang mengatakan hal itu, padahal sebenarnya kita adalah orang yang rajin.
  1. Lakukan stimulasi untuk mengetahui apa kelebihan kita
Mencatat kelebihan dan kekurangan kita. Ambil waktu yang luang dan tenang untuk melakukan hal ini. Lalu biarkan pikiran kita menjelajah masa lalu. Catat prestasi-prestasi yang pernah kita lakukan, sifat-sifat kita yang baik atau yang kurang baik atau kesukaan (hobi) yang kita miliki. Bisa juga kita minta bantuan orang yang kita percayai dan mengenal diri kita secara dekat untuk ditanyai tentang apa sebenarnya kelebihan dan kekurangan kita. Sebaiknya kita menggunakan kelebihan yang kita miliki untuk merancang cita-cita yang sesuai dengan potensi (kelebihan) yang kita miliki.
Mengenal diri sebenarnya bukan hanya siapa diri kita pada saat ini, tapi juga siapa diri kita di masa mendatang (konsep diri). Oleh sebab itu, kita bisa membentuk diri kita seperti apa yang kita kehendaki. Caranya, masukkan terus menerus pikiran positif seperti apa diri kita di masa mendatang. Yakin bahwa kita bisa berubah seperti apa yang kita maui. Niscaya diri kita di masa mendatang akan lebih baik dari diri kita di masa kini (terjadinya peningkatan kualitas diri).

Jadi, gimana contoh sikap, tipe dan karakteristik Faktor X?
  1. Sikap Faktor X
Sikap seseorang untuk menemukan faktor x akan tercermin pada apa yang ia dapatkan. Sikap itu adalah sebuah pilihan, diantaranya:
  • Ada yang mendiamkan saja. Ia adalah orang yang percaya diri dengan “bakat”-nya dan membiarkan faktor X tersebut menemukan dirinya.
  • Mengirim sinyal positif. Ia mengetuk “pintu” itu dengan bahasa tubuhnya. Apakah itu penampilannya yang menarik, suaranya yang khas, dan sebagainya.
  • Mencari pintu, mengetuk pintu. Mereka sadar bahwa “pintu” tidak akan terbuka kecuali mereka mendatangi dan mengetukngetuknya.Jika tidak terbuka, Anda harus pergi mencari pintu lainnya. Terus mencari dan mengetuknya.
  1. Tipe Faktor X
Terdapat dua tipe faktor X yang dapat dikategorikan kedalam X besar dan X kecil. X besar ada di tangan orang dewasa, yaitu orang-orang yang sudah memiliki kepercayaan pasar. Sedangkan X kecil ada pada diri kita masing-masing. Bentuk X pun macam-macam. Ia dapat berasal dari diri sendiri, orang lain, lembaga lain, dan sebagainya. Darimanapun sumbernya, ia bisa tumbuh menjadi besar dan sebaliknya.
  1. Karakteristik Faktor X
Ada beberapa karakteristik faktor X yang perlu seseorang ketahui untuk mempermudah seseorang dalam menstimulasi faktor X yang ada dalam diri seseorang. Karakteristik faktor X tersebut antara lain adalah:
  • Merekat pada diri manusia
  • Merupakan penentu keberhasilan
  • Tidak diperoleh dalam waktu sekejab
  • Namun ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi “X” besar
  • Dapat berasal dari diri sendiri, namun juga dapat berasal dari luar diri
  • Sekali tumbuh ia dapat dipakai untuk usaha lainnya


    DAFTAR PUSTAKA

    Yudiana, Yunyun.  Kepemimpinan. http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196506141990011-YUNYUN_YUDIANA/Materi_LDKM.pdf. Diakses pada tanggal 17 Februari 2013.
     
    Anonim. (n.d.). Pengertian Dasar Kepemimpinan. http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/pengert-dasar-kepemp-2.pdf. Diakses tanggal 17 Februari 2013.

    Team Dosen Kewirausahaan. 2010. “Modul Kewirausahaan”, Yayasan Rumah Perubahan, Indonesia.

    Anonim. (n.d.). 2011. Faktor X. http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=353:faktor-x&catid=44:dasar-dasar-kewirausahaan&Itemid=69. Diakses tanggal 17 Februari 2013.

    Riantory, Reddy. 2012. Kejujuran, Kejuruan, Kemanjuran, & Kemujuran (K4) Adalah Penting Dalam Bisnis . http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2012/07/12/kejujuran-kejuruan-kemanjuran-kemujuran-k4-adalah-penting-dalam-bisnis-476368.html. Diakses pada tanggal 17 Februari 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar