Kenapa
sih aspek kepemimpinan itu penting bagi pengelolaan usaha?
Kepemimpinan merupakan
modal yang penting sama halnya dengan kepercayaan dan kreativitas.
Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah
usaha yang efektif dan berpengaruh pada kehidupan. Suatu usaha yang
dibangun tanpa kepemimpinan, hanya akan menjadi usaha yang tidak
berkembang (stagnan). Kepemimpinan membentuk usaha dari sesorang
menjadi besar sehingga banyak orang mau bekerja untuknya.
Kepemimpinan dibentuk bertahap, sejalan dengan tumbuhnya usaha
(kombinasi dari pengetahuan, pengalaman, ketrampilan, cara
mengarahkan dan penerimaan).
Keunggulan wirausaha
yang sukses dibandingkan dengan wirausaha yang gagal terletak pada
dinamika dan efektivitas kepemimpinan. Pimpinan wirausaha merupakan
unsur pokok di dalam setiap perusahaan. Salah satu hal penting yang
merupakan ciri pemimpin yang baik adalah dengan memiliki jiwa
pemimpin yang bekarakter dan bukan sebagai jabatan sebagai pemimpin.
Terdapat 3 variabel (unsur) utama yang tercakup di dalam
kepemimpinan:
- Kepemimpinan Melibatkan Orang Lain
Seorang wirausaha akan
berhasil apabila dia berhasil memimpin karyawannya atau
pembantu-pembantu yang mau berkerjasama dengan dia untuk memajukan
perusahaan.
- Kepemimpinan Menyangkut Distribusi Kekuasaan
Para wirausaha
mempunyai otoritas untuk memberikan sebagian kekuasan kepada karyawan
atau seorang karyawan diangkat menjadi pemimpin pada bagian tertentu.
- Kepemimpinan Menyangkut Penanaman Pengaruh Untuk Mengarahkan Bawahan
Seorang wirausaha juga
harus dapat memberi contoh yang baik bagaimana melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan yang diperintahkan.
Lalu,
apa bedanya manajer dan pemimpin?
Berikut
ini merupakan perbedaan antara manajer dengan pemimpin:
ManajerPemimpinMengelolaBerinovasiDapat di cetakTidak dapat di cetakMemeliharaMengembangkanMemfokuskan pada sistem dan strukturMemfokuskan pada orang-orangMengseseoranglkan kontrolMenumbuhkan kepercayaanBerorientasi jangka pendekMemiliki perspektif jangka panjangBertanya bagaimana dan kapanBertanya apa dan mengapaBerorientasi pada hasilBerorientasi pada peluang-peluang masa depanMeniruMenciptakanSeperti tentara yang siap selalu di perintahAdalah dirinya sendiriMelakukan dengan benarMelakukan hal yang benarDiangkat oleh kekuasaanDiangkat oleh pengikutBertindak sebagai penguasaBertindak sebagai pencetus ideBertanggung jawab pada atasanBertanggung jawab kepada anak buahBagian dari organisasiBagian dari pengikut
Manajer merupakan
seseorang yang mengelola dan mengatur sumber daya. Sumber daya
tersebut dapat berupa uang, harta, orang, stok, metode kerja, dan
waktu. Sedangkan pemimpin merupakan orang yang menginspirasi dan
memotivasi timnya untuk mencapai lebih.
Seorang
manajer dapat berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan ia dapat
mempengaruhi orang lain. Namun, seorang pemimpin tidak harus menjabat
jabatan manajer untuk dapat mempengaruhi orang lain.
Kemudian,
apa sih kepemimpinan awal dan kepemimpinan kontemporer itu?
Berikut
ini merupakan penjelasan kepemimpinan awal dan kepempinan
kontemporer:
- Kepemimpinan awal
Teori kepemimpinan awal
berfokus pada pemimpin (teori ciri) dan cara pemimpin berinteraksi
dengan anggota kelompok (teori perilaku). Enam ciri terkait
kepemimpinan yang efektif, yaitu dorongan, kehendak untuk memimpin,
kejujuran dan integritas, kecerdasan, kepercayaan diri, serta
pengetahuan terkait pekerjaan.
- Kepemimpinan kontemporer
Kepemimpinan
kontemporer lebih menekankan kepada “pembentukan perilaku”.
Pembentukan perilaku lebih menggunakan kata-kata, gagasan, dan
kehadiran fisik untuk mengendalikan bawahan. Berikut ini terdapat
beberapa teori mengenai kepemimpinan kontemporer yaitu Teori atribusi
kepemimpinan, Kepemimpinan kharismatik, dan Kepemimpinan
transformasional.
- Kepemimpinan Karismatik
Karisma merupakan
sebuah atribusi yang berasal dari proses interaktif antara pemimpin
dan para pengikut. Atribut-atribut karisma antara lain rasa percaya
diri, keyakinan yang kuat, sikap tenang, kemampuan berbicara dan yang
lebih penting adalah bahwa atribut-atribut dan visi pemimpin tersebut
relevan dengan kebutuhan para pengikut.
- Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin
pentransformasi (transforming leaders) mencoba menimbulkan kesadaran
para pengikut dengan mengarahkannya kepada cita-cita dan nilai-nilai
moral yang lebih tinggi.
- Kepemimpinan Transaksional
Dalam kepemimpinan
transaksional ini pemimpin memotivasi para pengikutnya menuju ke
sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas persyaratan serta tugas.
- Kepemimpinan Visioner
Pemimpin visioner
adalah pemimpin yang memiliki karakter seorang pahlawan, khususnya
dalam hal keberanian dan sikap rela berkorban untuk kebaikan yang
lebih tinggi (greater good).
Faktor
X?
Faktor X merupakan
sesuatu yang seseorang cari dan seseorang miliki. Faktor X ini juga
merupakan sesuatu yang melekat pada diri seseorang. Hal tersebut akan
menyertai siapa saja bagi yang ingin berubah untuk menuju kearah yang
semakin baik. Orang yang tidak ingin berubah juga memiliki faktor X,
tetapi hal itu hanya X yang berarti kenyamanan kecil. Orang yang
seperti ini merasa nyaman dengan kondisi saat ini dan tidak berani
menghadapi tantangan untuk memperoleh kesuksesan yang lebih sehingga
hidupnya tidak memiliki kemajuan.
Dalam bisnis, faktor X
dapat diartikan sebagai kesempatan atau permasalahan jika seseorang
mengubah, mengeliminasi atau menyelesaikan sesuatu dan akan
menghasilkan keuntungan yang lebih dari pesaingnya. Dalam istilah
lain, faktor X dapat juga disebut sebagai bakat, kerja keras,
kejujuran, kecerdasan, keterampilan, penampilan fisik, sikap serta
pendidikan.
Kemujuran
atau keberuntungan juga merupakan faktor X dalam bisnis. Faktor X ini
adalah hal yang tidak bisa diprediksi secara tepat, suatu hal yang
berada diluar kemampuan manusia. Jika seluruh perencanaan sudah
dibuat dan dianalisis sebaik mungkin, yang dipastikan dapat berjalan
mulus, tetapi tentunya tidak akan terlepas dari faktor X tersebut.
Gimana
sih caranya menemukan dan menggali Faktor X itu?
Salah satu cara untuk
mengetahui faktor x dalam diri kita yang paling utama adalah kita
harus mengenal diri kita sendiri.Ada beberapa langkah yang dapat
dilakukan untuk mengenal diri sendiri yaitu :
- Merenung secara mendalam untuk menemukan faktor x tersebut
Jangan lakukan mengenal
diri hanya dengan mengenal kekurangan diri kita saja. Sebabnya
dampaknya membuat kita menjadi minder. Apalagi jika kekurangan
tersebut adalah kekurangan yang dicapkan orang lain kepada kita.
Jangan hidup dengan label yang diberikan orang lain kepada kita
padahal kita belum tentu seperti itu. Misalnya, kita percaya bahwa
kita orang malas hanya karena beberapa orang mengatakan hal itu,
padahal sebenarnya kita adalah orang yang rajin.
- Lakukan stimulasi untuk mengetahui apa kelebihan kita
Mencatat kelebihan dan
kekurangan kita. Ambil waktu yang luang dan tenang untuk melakukan
hal ini. Lalu biarkan pikiran kita menjelajah masa lalu. Catat
prestasi-prestasi yang pernah kita lakukan, sifat-sifat kita yang
baik atau yang kurang baik atau kesukaan (hobi) yang kita miliki.
Bisa juga kita minta bantuan orang yang kita percayai dan mengenal
diri kita secara dekat untuk ditanyai tentang apa sebenarnya
kelebihan dan kekurangan kita. Sebaiknya kita menggunakan kelebihan
yang kita miliki untuk merancang cita-cita yang sesuai dengan potensi
(kelebihan) yang kita miliki.
Mengenal diri
sebenarnya bukan hanya siapa diri kita pada saat ini, tapi juga siapa
diri kita di masa mendatang (konsep diri). Oleh sebab itu, kita bisa
membentuk diri kita seperti apa yang kita kehendaki. Caranya,
masukkan terus menerus pikiran positif seperti apa diri kita di masa
mendatang. Yakin bahwa kita bisa berubah seperti apa yang kita maui.
Niscaya diri kita di masa mendatang akan lebih baik dari diri kita di
masa kini (terjadinya peningkatan kualitas diri).
Jadi,
gimana contoh sikap, tipe dan karakteristik Faktor X?
- Sikap Faktor X
Sikap seseorang untuk
menemukan faktor x akan tercermin pada apa yang ia dapatkan. Sikap
itu adalah sebuah pilihan, diantaranya:
- Ada yang mendiamkan saja. Ia adalah orang yang percaya diri dengan “bakat”-nya dan membiarkan faktor X tersebut menemukan dirinya.
- Mengirim sinyal positif. Ia mengetuk “pintu” itu dengan bahasa tubuhnya. Apakah itu penampilannya yang menarik, suaranya yang khas, dan sebagainya.
- Mencari pintu, mengetuk pintu. Mereka sadar bahwa “pintu” tidak akan terbuka kecuali mereka mendatangi dan mengetukngetuknya.Jika tidak terbuka, Anda harus pergi mencari pintu lainnya. Terus mencari dan mengetuknya.
- Tipe Faktor X
Terdapat dua tipe
faktor X yang dapat dikategorikan kedalam X besar dan X kecil. X
besar ada di tangan orang dewasa, yaitu orang-orang yang sudah
memiliki kepercayaan pasar. Sedangkan X kecil ada pada diri kita
masing-masing. Bentuk X pun macam-macam. Ia dapat berasal dari diri
sendiri, orang lain, lembaga lain, dan sebagainya. Darimanapun
sumbernya, ia bisa tumbuh menjadi besar dan sebaliknya.
- Karakteristik Faktor X
Ada beberapa
karakteristik faktor X yang perlu seseorang ketahui untuk mempermudah
seseorang dalam menstimulasi faktor X yang ada dalam diri seseorang.
Karakteristik faktor X tersebut antara lain adalah:
- Merekat pada diri manusia
- Merupakan penentu keberhasilan
- Tidak diperoleh dalam waktu sekejab
- Namun ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi “X” besar
- Dapat berasal dari diri sendiri, namun juga dapat berasal dari luar diri
- Sekali tumbuh ia dapat dipakai untuk usaha lainnyaDAFTAR PUSTAKA
Yudiana, Yunyun. Kepemimpinan. http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196506141990011-YUNYUN_YUDIANA/Materi_LDKM.pdf. Diakses pada tanggal 17 Februari 2013.
Anonim. (n.d.). Pengertian Dasar Kepemimpinan. http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/pengert-dasar-kepemp-2.pdf. Diakses tanggal 17 Februari 2013.
Team Dosen Kewirausahaan. 2010. “Modul Kewirausahaan”, Yayasan Rumah Perubahan, Indonesia.Anonim. (n.d.). 2011. Faktor X. http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=353:faktor-x&catid=44:dasar-dasar-kewirausahaan&Itemid=69. Diakses tanggal 17 Februari 2013.
Riantory, Reddy. 2012. Kejujuran, Kejuruan, Kemanjuran, & Kemujuran (K4) Adalah Penting Dalam Bisnis . http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2012/07/12/kejujuran-kejuruan-kemanjuran-kemujuran-k4-adalah-penting-dalam-bisnis-476368.html. Diakses pada tanggal 17 Februari 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar